Laman

Kamis, 03 Februari 2011

Atasi Pemadaman Akibat Gangguan, PLN Rencanakan Tambah Penyulang



BA’A, WARTA SELATAN – PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero Ranting Rote Ndao merencanakan penambahan penyulang (feeder) untuk minimalisir gangguan. Sebab selama ini, faktor utama penyebab pemadaman aliran listrik yang terjadi adalah akibat gangguan pada penyulang.

Demikian disampaikan Manejer PLN Ranting Rote Ndao, Fredericus Suharto ketika dikonfirmasi di kantornya, Selasa (1/2) siang.

Dijelaskan, untuk mengatasi masalah pemadaman yang diakibatkan gangguan tersebut, piahknya berencana menambah penyulang dengan mecahkan dua penyulang yang saat ini ada yakni penyulang Onatali dan Penyulang Busalangga.

Walau ini baru sebatas rencana yang baru diusulkan, tetapi dapat dijelaskan penyulang Onatali dipecahkan menjadi dua, satunya khusus melayani Kota Ba’a (sebagian Namodale, Pertekoan Pabean dan Metina dan sebagian Rote Tengah) sedangkan yang satu untuk sebagian Rote Tengah, Pantai Baru dan Rote Timur. Sama halnya dengan penyulang Busalangga akan dipecah dua, yang satu melayani Sebagian Namodale, Mokdale, kompleks perkantoran Civic Center, Lekioen, Lelaian dan sekitarnya, sementar yang satunya untuk Busalangga, Oelaba, Olelua, Meoain, Batutua sampai ke Nemberala, termasuk wilayah yang dilayani eks sub ranting Lenguselu (Rote Selatan).

“Karena ini akan berhubungan dengan dana maka tentunya kami harus mengusulkan dulu ke PLN Cabang Kupang. Kami berharap usulan ini bisa direaliasi, walaupun secara bertahap. Sebab memang dengan dua penyulang saja, kejadian gangguan di luar kota otomatis di kota Ba’a juga terjadi pemadaman. Selain itu, jika tidak ada laporan menganai penyebab gangguan maka petugas kami dalam mendeteksinya harus urut satu-persatu sehingga pemulihan gangguan menjadi lambat,” terang Suharto.

Diakuinya, seringnya padam listrik terasa sangat mengganggu kenyamanan baik bagi pelanggan PLN maupun kita sebagai petugas PLN. Oleh karena itu masalah padamnya listrik merupakan hal yang menjadi perhatian pihaknya untuk dapat diatasi, atau paling tidak diminimalisir.

Hanya saja, kata Suharto, upaya yang dilakukan manajemen PLN Ranting Rote Ndao untuk menekan penurunan kuantitas serta kualitas gangguan tersebut, dihadapkan dengan persoalan kondisi alam wilayah yang rentan memicu gangguan.

“Kami akui upaya mengatasi pemadaman akibat gangguan ini masih jauh dari kata memuaskan. Hal ini disebabkan karena masih tingginya gangguan akibat alam,” kata dia.

Suharto menambahkan, secara teknis ada beberapa hal yang menyebabkan padamnya listrik, yaitu : gangguan petir, gangguan pohon, gangguan manusia, gangguan pada peralatan/komponen jaringan, serta gangguan akibat berkurangnya daya mampu pembangkit akibat gangguan/pemeliharaan. Gangguan akibat petir, manusia, gangguan pada peralatan/komponen jaringan jarang terjadi. Sementara gangguan akibat berkurangnya daya mampu pembangkit akibat gangguan/pemeliharaan, biasanya dilakukan pemadaman terencana untuk mengurangi beban yang dipikul oleh pembangkit sesuai daya mampu pada saat itu.

Sementara gangguan pohon yang menyentuh kawat di jaringan menyebabkan aliran listrik turun ke tanah menyebabkan arus listrik yang melalui penyulang menjadi besar, ini yang paling banyak terjadi.

Oleh karena itu, untuk membantu mengurangi padam listrik akibat hat tersebut diatas, kami menghimbau kepada masyarakat untuk merelakan pohon yang dekat dengan jaringan TM untuk dilakukan perabasan. Selain itu karena keterbatasan petugas PLN dalam memantau jaringan yang tersebar seantero pulau ini, bila masyarakat melihat adanya kelainan pada jaringan seperti : pohon sudah dekat dengan jaringan listrik, kawat yang buyar, orang yang melempari jaringan, isolator miring, tali layang-layang yang kusut di jaringan, maka segera laporkan ke unit distribusi terdekat agar dapat ditindak lanjuti. (fj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar