Laman

Sabtu, 12 Februari 2011

30 Orang Anggota LKM Desa Suelain Dibekali Pengetahun Sanitasi Lingkungan


BA’A, WARTA SELATAN – 30 orang yang tergabung dalam lembaga kerja masyarakat (LKM) program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) desa Suelain, kecamatan Lobalain, kabupaten Rote Ndao dibekali pengetahuan sanitasi lingkungan sebelum menjalankan tugasnya.

Demikian disampaikan Sanitarian Klinik Puskesmas Ba’a, Kabupaten Rote Ndao, Maks Fioh ketika dihubungi melalui telepon genggamnya, Kamis (10/2) siang

30 orang petugas LKM Pamsimas Desa Suelain, tersebut kata Fioh, dibekali pengetahuan tentang sanitasi lingkungan dalam kegiatan penyuluhan yang digelar di aula gereja GMIT Desa Suelain, Rabu (9/2) lalu.

Selain pembekalan menyangkut sanitasi lingkungan, tambah dia, petugas LKM Pansimas desa Suelain juga dibekali pengetahuan tentang penyakit-penyakit yang dapat ditimbulkan akibat sanitasi lingkungan yang kurang diperhatikan.

“Pada acara penyuluhan kesehatan kepada petugas LKM Pamsimas Suelain ini, selain diberikan materi tentang sanitasi berbasis masyarakat dan penyakit yang disebabkan oleh masalah sanitasi lingkungan dan penyediaan air bersih,” ujar Maks Fioh.

Khusus untuk pengetahuan tentang penyakit yang disebabkan oleh masalah sanitasi lingkungan, materi yang diberikan kepada petugas LKM Pamsimas, terkait bagaimana ketersediaan air minum dan sanitasi lingkungan berpengaruh terhadap munculnya penyakit seperti diare, malaria, demam berdarah (DB) dan juga cacingan.

Menurut Maks Fioh, program Pamsimas memang berkaitan dengan ketersediaan air minum dan sanitasi lingkungan berbasis masyarakat, sehingga sangat wajar jika petugas pamsimas dibekali pengetahuan sanitasi lingkungan dan penyakit yang ditimbulkan karena sanitasi kurang diperhatikan.

Hal ini, kata dia, dengan harapan bahwa para petugas LKM Pamsimas bisa menjadi contoh dan membagi pengetahuan yang mereka terima dengan warga desa setempat. Paling tidak para amggota LKM dapat menjadi motivator bagi perubahan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) di desanya.

Sebelumnya diberitakan, memasuki musim hujan tahun, Puskesmas Ba’a kecamatan Lobalain mengadakan penyuluhan Hygiene atau sanitasi lingkungan. Hal ini dimaksudkan sebagai bentuk pengawasan terhadap lingkungan fisik, biologis, social atau ekonomi yang mempengaruhi kesehatan masyarakat khususnya yang berada di wilayah pelayanan Puskesmas Ba’a.

Sanitarian Klinik pada Puskesmas Ba’a, Maks Fioh ketika ditemui di kantornya, Sabtu (5/2) siang mengatakan, penyuluhan dititik beratkan pada perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dan dilakukan setiap kesempatan pertemuan dengan masyarakat baik melalui kegiatan posyandu maupun pada saat kunjungan pasien di Puskesmas Ba’a.

Berdasarkan hasil surveilens yang dilakukan, rata-rata penyakit yang diderita warga di Kecamatan Lobalain disebabkan karena masalah Lingkungan Rumah Tangga atau mikro yang kurang sehat, mulai dari kualitas rumah, ketersediaan air minum yang layak dikonsumsi, sanitasi makanan, ketersediaan jamban sehat, pembuangan sampah rumah tangga, serta pembuangan air kotor.

“Pada musim hujan biasanya banyak kasus diare, malaria dan ISPA. Hal ini penyebabnya adalah virus dan bakteri yang sangat erat kaitannya dengan sanitasi lingkungan. Lingkungan mikro yang tidak hygiene ditambah PHBS yang kurang diperhatikan menjadi penyebab utama penyakit-penyakit tersebut,” ujar dia.

Karenanya, kata Fioh, petugas sanitarian Puskesmas Ba’a akan terus berupaya mensosialisasikan pentingnya perilaku hudup bersih dan sehatpada setiap kegiatan yang dihadiri oleh masyarakat seperti posyandu, pertemuan-pertemuan warga di kelurahan dan desa maupun sosialisasi di sekolah-sekolah.

“Perilaku hidup bersih dan sehat bukan semata tergantung pada petugas kesehatan, namun intinya nsebenarnya adanya kemauan masyarakat untuk merubah perilakunya dengan memperhatikan masalah kebersihan dan kesehatan diri dan lingkungan. Sebab yang paham betul kehidupannya itu adalah warga sendiri. Kami sebagai petugas hanya berusaha memberi
penyuluhan saja,” kata Fioh.

Mudah-mudahan penyuluhan ini bisa menggugah masyarakat semakin menyadari akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat, sehingga kasus-kasus penyakit akibat sanitasi lingkungan dapat diminimalisir dan yang datang berobat ke Puskesmas atau Pustu hanya karena penyakit yang bukan diakibatkan masalah lingkungan. (fj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar