Laman

Rabu, 26 Januari 2011

Produksi Pangan di Rote Ndao Tahun Ini Baik



BA’A, WARTA SELATAN – Produksi tanaman pangan di kabupaten Rote Ndao dalam musim tanam 2010/2011 dipastikan baik. Pasalnya sesuai pantauan petugas dan laporan para kepala desa yang masuk di Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) kabupaten Rote Ndao mengindikasikan keberhasilan petani dalam melakukan penanaman. Selain itu curah hujan yang cukup banyak akan menyediakan cadangan air pada embung-embung untuk dimanfaatkan petani saat curah hujan berhenti.

Hal ini disampaikan Kepala Distanbunhut Rote Ndao, Ir. Maks Ledoh kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (26/1) siang, saat dikonfirmasi mengenai dampak hujan deras disertai angin kencang beberapa waktu lalu terhadap tanaman para petani.

Dikatakan Maks Ledoh, hujan disertai angin kencang yang terjadi di Rote Ndao dua pekan lalu memang ada dampaknya terhadap tanaman yang ada di lahan pertanian masyarakat. Hanya saja, hal itu tidak terlalu signifikan, sebab dari pantauan langsung dirinya bersama staf dan penyuluh lapangan, hanya sekitar 30 persen saja yang terkena pengaruh cuaca tersebut.

Menurutnya, 30 persen tanaman pertanian di Rote Ndao yang kena dampak tersebut hanya untuk tanaman sorgum, jagung dan ubi kayu, namun itu pun hanya pada areal tanam yang datar saja. Sedangkan pada areal tanam yang berada pada kemiringan tidak ada masalah.

“Memang sesuai hasil pantauan dan laporan yang masuk, sebagian besar areal pertanian yang berada pada dataran terendam air sehingga tingkat produksinya tidak bagus. Rata-rata tanaman sorgum, jagung dan ubi pada areal tanam yang datar memang hidup tetapi produksinya tidak akan bagus. Sementara pada pada areal tanam lahan yang miring hasilnya pasti baik sebab tidak terendam air,” urai Maks Ledoh.

Untuk mengantisipasi kegagalan 30 persen tersebut, kata dia, Distanbunhut Rote Ndao sudah menyiapkan tanaman pengganti yakni kacang hijau. Dimana kacang hijau yang dipersiapkan sebagai pengganti akan ditanam sekitar pertengahan Februari hingga akhir Maret saat curah hujan sudah mulai berkurang. Sementara ini, para petani lagi fokus melakukan penanaman padi gora pada areal persawahan tadah hujan.

Selain itu, kata dia, optimisme dirinya bahwa produksi tanaman pangan di Rote Ndao baik dilatari karena tingkat curah hujan yang cukup banyak akan ditampung pada embung-embung yang ada sehingga cadangan air bisa dimanfaatkan untuk melakukan penanaman kembali jagung dan tanaman pangan lainnya.

“Ya...memang sekarang ini sekitar 30 persen tanaman pangan berupa sorgum, jagung dan ubi kayu tidak tumbuh dengan baik, terutama yang berada pada areal tanam tanah datar. Namun antisipasi dengan kacang hijau serta pemanfaatan air tampungan pada embung-embung dengan penanaman kembali beberapa jenis tanaman pangan akan mendongkrak produksi musim tanam tahun ini. Jadi saya optimis produksi tanaman pangan masyarakat Rote Ndao baik,” ujar Maks Ledoh.

Maks Ledoh juga menyarankan kepada para petani agar ke depan harus bisa mengikuti informasi iklim yang dikeluarkan oleh BMKG. Sebab kebiasaan para petani di Rote Ndao, penanaman baru akan dilaksanakan sekitar bulan November, sementara tahun ini hujan sudah mulai dari Oktober dan sampai saat ini masih berlangsung.

“Para petani dengan kebiasaan kalender tradidonal tersebut ragu-ragu menanam pada saat hujan awal di bulan Oktober. Kalau saja sudah dilakukan penanaman pada saat itu maka hasilnya akan lain. Jadi perlu sekali akses informasi iklim oleh para petani,” kata dia. (fj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar