Laman

Sabtu, 15 Januari 2011

Pemerintah Harus Proaktif Perjuangkan Tambahan Kuota BBM



BA’A, WARTA SELATAN –
Pemerintah kabupaten Rote Ndao, dalam hal ini dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) serta dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) harus proaktif dalam memperjuangkan usulan penambahan kuota BBM subsidi bagi kabupaten Rote Ndao tahun 2011 ini, sehingga secepatnya direalisasikan oleh pahak Pertamina Pusat.

Permintaan ini disampaikan Wakil Ketua DPRD Rote Ndao, Adrianus Adu, ST ketika dikonfirmasi melalui telepon genggamnya, Sabtu (15/1) sore.

Menurut Adrianus Adu, pihaknya merasa perlu menyampaikan hal ini karena surat usulan penambahan kuota BBM ke Pertamina Pusat yang ditandatangani Bupati Rote Ndao, telah disampaikan sejak tanggal 14 September 2010 lalu. Namun sampai dengan pertengahan Januari 2011 ini belum ada kepastian tindak lanjut usulan penambahan kuota, dan jumlah BBM subsidi yang didistribusikan ke Rote Ndao masih kuota lama.

“Disperindag dan Distamben jangan hanya menunggu kapan Pertamina balas usulan Pak Bupati tersebut. Harus proaktif mengawal setiap proses usulan penambahan kuota BBM itu secara serius, sehingga bisa tahu persis apakah ada hal-hal yang masih harus dipenuhi atau sudah sampai dimana perjalanannya,” tegas Adrinus Adu.

Dikatakan Adu, jawaban dari pihak Pertamina Pusat mengai kapan mulai berlaku penambahan kuota dan berapa besar penambahannya itu perlu diketahui masyarakat. Sebab tiap bulan sekitar tanggal 20 itu pasti BBM di Rote sudah langka. Kondisi kelangkaan BBM tersebut bukan karena kondisi cuaca seperti musim Barat saat ini, tetapi memang kuota yang diberikan kepada kabupaten Rote Ndao sudah tidak relevan dengan pertumbuhan kendaraan serta kebutuhan masyarakat terhadap BBM.

Oleh karena itu, kata Adu, setelah usulan disampaikan oleh Bupati kepada pihak Pertamina Pusat, maka langkah selanjutnya Disperindag dan Distamben harus proaktif mengawal perjalanan surat usulan tersebut agar jangan nyangkut lagi diamana-mana sebelum datang ke Rote. Kondisi kekurangan kuota BBM ini menyangkut kebutuhan primer masyarakat Rote Ndao, jadi harus mendapat prioritas utama.

“Permasalahan kelangkaan BBM akibat kuota yang kurang ini, kalau kita ibaratkan dengan orang sakit maka sudah pada stadium “sekarat” sehingga perlu penanganan segera. Untuk itu Disperindag dan Distamben juga harus segera berkoordinasi dengan pihak Pertamina agar secepatnya penambahan kuota ini bisa direalisasikan,” ujar dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) kabupaten Rote Ndao, Yopi B. Pah, SH ketika ditemui di ruang kerjanya, Rabu (12/1) siang mengatakan, tambahan kuota BBM untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kabupaten Rote Ndao sudah diusulkan ke pihak Pertamina Pusat.

Menurut Pah, usulan penambahan kuota BBM ke Pertamina Pusat telah disampaikan sejak tanggal 14 September 2010 lalu, melalui Surat Bupati Rote Ndao yang ditujukan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bernomor: EK.972/1093/2010 dengan perihal penambahan kuota BBM bersubsidi tahun 2011 untuk kabupaten Rote Ndao yang ditandatangani Bupati Rote Ndao, Drs, Leonard Haning, MM.

Dalam surat usulan Bupati Rote Ndao tersebut, pemerintah meminta penambahan kuota BBM untuk Rote Ndao pada tahun 2011 dari jatah premium 320 kilo liter/bulan (1.600 drum) menjadi 460 kilo liter/bulan (2.300 drum), Solar 120 kilo liter/bulan (600 drum) menjadi 138 kilo liter/bulan (690 drum), Minyak Tanah 75 kilo liter/bulan (375 drum) menjadi 98 kilo liter/bulan (490 drum).

Berdasarkan surat Bupati Rote Ndao itu, kata Yopy Pah, dari Badan Pengelolaan Migas di Jakarta telah turun di pertamina Kupang untuk mengkaji usulusan itu, dan saat ini sementara proses pengkajian untuk perubahan kuota BBM. (fj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar