Laman

Jumat, 14 Januari 2011

PDAM Rote Ndao Belum Bayar Gaji Karyawan Desember 2010



BA’A, WARTA SELATAN – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Rote Ndao belum membayar gaji karyawan untuk bulan Desember 2010. Informasi yang berhasil dihimpun menyatakan bahwa terjadinya penundaan pembayaran gaji karyawan sejak bulan Desember 2010 tersebut, dikarenakan posisi riil dana pada kas/bank badan usaha milik daerah (BUMD) Pemkab Rote Ndao ini sudah tidak mencukupi untuk melakukan pembayaran gaji karyawan.

Kondisi ini dikeluhan pegawai PDAM, beberapa diantara mereka yang meminta namanya tidak dikorankan menghubungi wartawan koran ini untuk memberitakan soal belum diterimanya gaji mereka bulan Desember 2010. Mereka meminta manajemen PDAM tidak tutup mata dan segera mencari jalan keluar untuk membayar gaji mereka. Sebab walaupun mereka juga tahu kondisi keuangan PDAM saat ini, akan tetapi mereka juga sangat membutuhkan gaji untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka.

Menurut sumber di PDAM, jumlah keseluruhan karyawan baik tetap maupun tenaga kontrak sekitar 60-an orang, dengan total pengeluaran khusus untuk gaji mulai dari Direktur sampai tenaga kontrak mencapai lebih kurang Rp. 90 juta. Sehingga jika persoalan ini tidak dicari solusi pemecahannya maka akan terus menumpuk pada bulan-bulan berikutnya. Dampak berikutnya adalah terganggunya pelayanan air bersih kepada pelanggan di rumah-rumah.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur PDAM Rote Ndao, Pius Mali, S.Ip yang dikonfirmasi melalui telepon genggamnya, Kamis (13/1) malam, membenarkan bahwa pembayaran gaji karyawan PDAM untuk bulan Desember 2010 belum dilaksanakan.

Menurut dia, pembayaran gaji karyawan PDAM Rote Ndao dilakukan pada hari terakhir setiap bulannya. Sementara gaji bulan Januari 2011 nanti tanggal 30 atau 31 Januari baru dibayarkan. Jadi, gaji karyawan yang belum dibayar perusahaan baru satu bulan, yakni bulan Desember 2010.

“Memang untuk gaji bulan Desember 2010, seharusnya dibayar pada tanggal 30 atau 31 Desember. Namun karena jumlah uang di kas PDAM Rote Ndao tidak mencukupi untuk pembayaran gaji karyawan maka sampai dengan saat ini belum bisa kami bayarkan,” kata Pius Mali.

Dijelaskan, dana milik PDAM Rote Ndao yang saat ini ada di kas, jumlahnya hanya setengah dari jumlah total kewajiban membayar gaji karyawan. Sehingga kalau dipaksakan bayar, maka hanya sebagian karyawan yang mendapat gaji bulan Desember 2010. Dan, karena itu maka gaji seluruh karyawan kami belum bayarkan.

Menyinggung upaya yang dilakukan pihaknya dalam mengatasi masalah krisis kuangan PDAM Rote Ndao ini, kata Mali, dirinya akan melaporkan kondisi riil perusahaan kepada Bupati Rote Ndao, Drs Leonard Haning, MM, serta meminta petunjuk mengenai solusi pemecahannya.

“Pada awal Januari 2011 sebenarnya saya sudah mau melaporkan kondisi riil PDAM kepada Pak Bupati, namun beliau ada tugas ke luar daerah, sehingga saya belum sempat bertemu. Saat ini juga Pak Bupati masih bertugas ke Jakarta sehingga setelah kembali ke Kota Ba’a nantinya akan langsung menghadap Bupati Rote Ndao untuk melaporkan dan meminta petunjuk guna menyelesaikan masalah ini,” ujar Pius Mali dari balik telepon genggamnya.

Menjawab tentang penyebab terjadinya kekurangan kas di PDAM Rote Ndao, Mali jelaskan, kemungkinan kondisi ini terjadi karena selama ini PDAM Rote Ndao terus mengalami kerugian. Bahkan sesuai temuan Inspektorat kerugiannya mencapai Rp 1 miliar lebih. Ini terjadi karena pengeluaran untuk investasi seperti pemasangan jaringan baru serta investasi lainnya terus dilakukan, sementara pendapatan dari penjualan air bersih kepada pelanggan lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan untuk itu.

Sementara menyangkut jumlah karyawan yang dapat dikatakan tergolong banyak sehingga kemungkinan berpengaruh terhadap besarnya pengeluaran belanja gaji di PDAM itu, kata Mali, hal ini mungkin juga terjadi. Sebab perbandingan karyawan PDAM dan jumlah pelanggan yang rasional dan normal adalah 1 : 101, namun di PDAM Rote Ndao perbandingan jumlah karyawan dan pelanggan air bersih adalah 1 : 60-an. Sehingga dirasakan jumlah karyawan juga cukup banyak.

“Intinya Kami akan terus berupaya mencari jalan keluarnya agar gaji para karyawan bisa dibayarkan, dan juga penyelesaian permasalahan lainnya. Akan tetapi sudah barang tentu kami harus melapor kondisi ini kepada Pak Bupati secepatnya dan meminta petunjuk beliau dalam rangka penyelesaian masalah PDAM ini. Kami berharap hal ini bisa diselesaikan,” pungkas Mali. (fj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar