Laman

Minggu, 19 Desember 2010

Kondisi Tanah Labil, Ruas Jalan Letelangga Amblas


AMBLAS—Badan jalan Letelangga amblas sekitar 25 meter. Warga terpaksa menutup ruas jalan tersebut untuk tidak dilintasi kendaraan roda empat dan roda enam, selama masih dalam pengerjaan. Gambar diambil, Sabtu (18/12) sore.




BA’A, WARTA SELATAN – Ruas Jalan Letelangga, Kelurahan Namodale, kota Ba’a tepatnya di depan rumah Anis Pah hingga depanrumah Ny. Pingak, amblas sepanjang 25 meter. Amblasnya ruas jalan yang termasuk urat nadi transportasi ibu kota kabupaten Rote Ndao itu diduga karena kondisi tanah yang labil dan juga tanah dibawahnya tergerus air rembesan pipa PDAM yang bocor.

Sem Ndun, warga RT 11 RW 4 Kelurahan Namodale mengatakan kondisi tanah di Letelangga bersifat labil. Setiap tahunnya, tanah disitu mengalami penurunan beberapa sentimeter, sebab sisi sebelahnya terjal (jurang,red). Apalagi saat musim hujan seperti saat ini memang terlihat sekali penurunannya.

Amblasnya badan jalan Letelangga ini, menurut Sem Ndun, disebabkan karena kondisi tanah disekitar Letelangga yang labil dan juga terjadi kebocoran pipa PDAM pada dua titik disekitar lokasi amblasnya badan jalan yang dibiarkan berlarut-larut dan menimbulkan tanah dibawah badan jalan tergerus air rembesan pipa PDAM yang bocor itu.

Untuk mengatasi amblasnya ruas jalan Letelangga itu, kata Sem Ndun, pemerintah dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum (PU) harus segera menangani masalah tersebut, karena jika tidak diprediksi nantinya ruas jalan tersebut akan amblas benaran.

“Saya mewakili warga sekitar sudah menghadap Pak Bupati melaporkan mesalah amblasnya ruas jalan Letelangga ini. Dan, pak Bupati telah memerintahkan instansi terkait yakni dinas PU dan PDAM Rote Ndao untuk berkoordinasi dengan PT. Waskita Karya agar segera melakukan perbaikan,” terang Sem Ndun.

Pantauan diseputar ruas jalan tersebut, Sabtu-Minggu (18-19/12) siang, di jembatan Letelangga dan simpang tiga Utomo terpasang rambu dilarang masuk bagi kendaraan pengangkut orang dan barang. Hanya kendaraan roda dua dan jenis mini bus yang diperbolehkan melintas. Hal ini karena badan jalan di lokasi itu amblas sekitar 20 centi meter dari permukaan jalan.


2 Rumah dan 1 Kios Terancam
Selain badan jalan, sekitar dua rumah penduduk dan satu kios di sekitar ruas jalan tersebut juga terancam longsor, sebab tanahnya juga ikut turun sekitar 15 centi meter bersamaan dengan turunnya badan jalan. Apabila kendaraan roda empat masih dibiarkan melintas di ruas jalan itu dikawatirkan akan menambah amblas badan jalan dan menimpah rumah warga dibagian bawah karena daerah itu berada pada kemiringan.

Seperti disaksikan, rumah milik Anis Pah terancam roboh karena tanah di bagian depan rumahnya turun sekitar 15 centi meter. Teras rumahnya miring akibat turunnya tanah, sehingga Anis Pah dan keluarga harus lebih waspada akan akibat yang lebih buruk jika benar-benar longsor saat hujan lebat.

Chris Pah dan Ir. Untung, warga RT 11 dan 12 RW 04 Keluarahan Namodale, yang rumahnya juga terancam longsor akibat turunnya permukaan tanah, ketika ditemui di kediaman mereka, Sabtu (18/12) sore, mengatakan, turunnya badan jalan dan tanah disekitar badan jalan itu kemungkinan karena kondisi tanah yang merupakan tanah liat. Sehingga ketika hujan tanah menjadi lembek dan mudah turun akibat beratnya kendaraan yang melintas di ruas jalan Letelangga ini.

Penyebab lainnya, kata keduanya, kemungkinan adalah karena pipa PDAM Rote Ndao yang melintas di dalam tanah di pinggir badan jalan itu bocor dan tidak diperbaiki, sehingga airnya mengikis tanah di ruas jalan itu. Dan karena struktru tanahnya labil (lembek, red) mengakibatkan badan jalan menjadi amblas.

“Untuk sementara kami warga disini palang jalan dan meminta pemerintah Kabupaten Rote Ndao memperbaiki ruas jalan dengan baik. Hal ini penting supaya tidak membahayakan warga yang tinggal disekitar ruas jalan ini,” kata Chris Pah.

Sementara Lurah Namodale-Ba’a, Yeskiel J Faah, S.Ip ketika ditemui di lokasi jalan Letelangga, Sabtu (18/12) sore, mengatakan, dirinya selaku lurah sudah melaporkan dan melakukan koordinasi perihal rusaknya ruas jalan itu dengan Dinas PU Kabupaten Rote Ndao. Ruas jalan Letelangga-Ba’a ini memang harus segera diperbaiki supaya arus lalu lintas di ruas utama jalan Kota Ba’a ini bisa kembali lancar. Karena untuk sementara, semua kendaraan roda empat dan roda enam diarahkan melalui jalur Oelunggu untuk menuju simpang Utomo dan selanjutnya dengan jarak lintasan yang lebih jauh.

Terlihat Petugas PDAM Rote Ndao sedang memperbaiki saluran perpipaan di ruas jalan itu, sejak kejadian tanam di badan jalan Letelangga turun dan tidak dapat dilintasi kendaraan roda empat. (fj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar