Laman

Sabtu, 12 Februari 2011

Warga Keluhkan Ruas Jalan Pantai Baru - Papela Yang Mulai Rusak


BA’A, WARTA SELATAN – Warga Rote Ndao terutama pengguna jalan yang sehari-hari melalui ruas jalan Pantai Baru - Papela (Rote Timur) mengeluh karena saat ini jalan hotmix tersebut sudah mengalami kerusakan pada beberapa titik. Kerusakan tersebut cukup mempengaruhi kelancaran berkendara dan dapat menimbulkan kecelakaan apabila tidak segera diperbaiki.


Keluhan ini disampaikan Brian Thene dan Alfred Liu saat di temui di pelabuhan Papela, Rote Timur, Selasa (8/2) siang.

Dikatakan Brian Thene, akibat genangan air pada badan jalan ditambah lagi kondisinya yang sudah mulai rusak dan bergelombang, maka dapat membahayakan keselamatan para pengendara kendaraan.

Apalagi, kata Thene, kerusakan pada ruas jalan tersebut pada musim hujan seperti ini akan menambah resiko kecelakaan. Sebab walaupun kerusakannya tidak terlalu parah akan tetapi tidak terlihat lobang dan gelombang pada hotmix karena air tergenang sampai di badan jalan, sehingga sangat riskan bagi yang kurang konsentrasi atau tidak tau kondisi ini.

Senada dengan Thene, Alfred Liu pun menambahkan kerusakan jalan tersebut tergolong tidak terlalu parah, hanya saja hampir merata mulai dari Edalode (Pantai Baru), hutan duri mulai dari cabang Keoen sampai mau masuk Pokobatun (Rote Timur).

Menurut Liu, khusus di ruas jalan tersebut sekitar hutan duri dusun Nulaina yang kiri-kanan jalan ditumbuhi dengan semak duri, ini yang paling berpeluang terjadi kecelakaan. Sebab ruas jalan terkesan sempit itu ditambah lagi dengan kerusakan pada bagian tengah jalan tersebut, sehingga memang berpeluang terjadi kecelakaan.

Untuk itu kami harapkan pemerintah memperbaiki kerusakan yang sudah terjadi ini, sebelum bertambah parah dan tentunya butuh dana yang besar pula untuk memperbaikinya.

“Kerusakan yang sudah terjadi saat ini perlu dipikirkan untuk memperbaikinya, sebelum kerusakannya menjadi tambah parah,” ujar Liu.

Pantauan Koran di sepanjang jalan dari Pantai Baru – Papela, Banyak titik pada ruas jalan tersebut bergelombang dan berlubang, mulai dari Edalode sampai ke jalan masuk dusun Nulaina. Kondisi kerusakan memang belum parah, hanya dalam keadaan musim hujan seperti ini banyak terjadi genangan air pada badan jalan. Dan, ini sangat berbahaya bagi para pengendara yang melalui ruas jalan itu.

Sebelumnya diberitakan, anggota DPRD NTT, Nixon PYA Messakh, SH mengatakan, sisa pekerjaan hot mix ruas jalan Pantai Baru – Papela sekitar 2,5 kilo meter, segera dikerjakan dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepada wartawan di Ba’a, Selasa (25/1) lalu, Nixon Messakh mengatakan, selain penyelesaian tahap akhir pekerjaan hot mix ruas Pantai Baru – Papela, DPRD NTT juga sementara mengupayakan alokasi dana pemeliharaan ruas jalan Pantai Baru – Papela tersebut. Sebab sesuai hasil pengamatan langsung di lapangan, pihaknya menemukan beberapa bagian pada ruas jalan, terutama sekitar Pantai Baru sampai dengan perbatasan Rote Timur yang sudah mulai rusak hot mix-nya.

Dikatakan, kerusakan yang terjadi berupa hot mix yang menggelembung dan lambat laun dilewati kendaraan yang bertonase besar akan sepecah meninggalkan lubang. Hal ini diakibatkan belum adanya drainase pada ruas tersebut yang memadai, sehingga air hujan cenderung menggenangi di badan jalan. Dan, saat panas hot mix menggelembung karena air yang sudah meresap sampai ke lapisan bawah badan jalan.

“Jadi selain mengalokasikan penyelesaian pekerjaan hot mix yang tersisa pada tahun 2011 ini, DPRD NTT juga akan mengupayakan alokasi dana pemeliharaan dan pekerjaan drainase, sehingga ruas jalan yang baru dikerjakan 2-3 tahun terakhir ini tidak mudah rusak serta bisa berumur panjang,” ujar Nixon.

Pertimbangangan dialokasikan dana pemeliharaan, kata anggota dewan asal Partai Golkar ini, sebab kemampuan keuangan pemerintah provinsi NTT hanya bisa mengalokasikan pembangunan jalan bagi setiap kabupaten hanya 2-3 kilo meter. Kalau panjang ruas 100 kilo meter maka kalau dihitung secara kasar akan dikerjakan selama 10 tahun, sehingga belum selesai seluruhnya tentu sudah mengalami kerusakan pada pekerjaan yang dikerjakan terlebih dahulu.

“Jadi kami rasa perlu untuk dialokasikan dan pemeliharaan, supaya jangan terjadi yang kita bangun belum selesai tetapi pada bagian lain sudah rusak....khan sayang! Tetapi kalau ada drainase yang memadai dan didukung dengan dan pemeliharaan maka tentunya jalan tersebut akan mencapai umur pakai yang direncanakan,” kata Nixon. (fj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar