Laman

Selasa, 11 Januari 2011

Cuaca Buruk, Bensin Mulai Langka di Rote Ndao


BA’A, WARTA SELATAN –

Cuaca buruk akibat terjadi kenaikan gelombang laut disertai tiupan angin kencang disekitar perairan selat Pukuafu kabupaten Rote Ndao selama tiga hari terakhir ini, menyebabkan transportasi laut dari dan ke Rote Ndao terhenti sementara. Kondisi cuaca demikian berdampak pada kerlangkaan bahan bakar minyak (BBM) terutama bensin yang menjadi kebutuhan sebagain besar pemilik kendaraan di kabupaten terselatan NKRI ini.

Menurut Perwakilan agen penyalur minyak subsidi (APMS) Niti Susanto di Rote Ndao, Martentje Suwongto yang dikonfirmasi melalui saluran telpon genggamnya, Selasa (11/1) siang, kelangkaan yang terjadi adalah akibat kondisi laut yang tidak bersahabat menyusul angin kencang disertai gelombang yang menyebabkan pelayaran dan penyeberangan terhenti sementara.

Hal ini, kata dia, tentunya berdampak pada kelangkaan BBM di Rote Ndao yang cara mensuply-nya menggunakan transportasi laut. Saat ini di Kota Ba’a sudah terjadi kelangkaan bensin sebab belum adanya pasokan dari Pertamina Kupang dalam minggu terakhir ini. Stok bensin yang ada pada pihaknya sudah menipis, sementara para pedagang bensin eceran sudah kehabisan stok bensin sejak tiga hari lalu.

Menurut Suwongto, dua perahu miliknya dikerahkan untuk mengangkut puluhan drum bensin ke Rote Ndao, Senin (10/1) siang. Namun, ketika memasuki selat pukuafu, dua perahu diterpa gelombang sehingga dua drum bensin dari salah satu perahu jatuh ke laut dan tenggelam. Dan, karena perahupun terus diterpa gelombang sehingga terpaksa berbalik arah dan kembali ke pelabuhan Namosain Kupang.

Ditambahkannya, menurut ABK yang ada di perahu, kalau perahu tetap dipaksakan jalan maka perahu terancam tenggelam dan nyawa mereka pun terancam. Oleh karena itu mereka kembali ke Kupang dan baru akan berlayar ke Rote lagi membawa bensin setelah cuaca membaik.

“Keadaan cuaca memang sudah seperti ini, jadi kami mau bagaimana? Dua perahu kami yang mengangkut bensin tidak bisa melewati selat Pukuafu. Bahkan dalam pelayaran kemarin, Senin (10/1) siang, akibat perahu diterpa gelombang besar, tali yang mengikat drum putus dan mengakibatkan dua drum bensin kecebur ke laut dan tenggelam,” kata Martentje Suwongto.

Menurut pengakuannya, saat ini stok bensin yang masih ada di gudangnya tinggal empat drum saja sehingga sangat tidak cukup untuk melayani para pembeli atau pemilik kendaraan di Rote Ndao. Yang bisa dilakukan saat ini, kata Suwongto, kami hanya berharap adanya pengertian dari semua warga Rote Ndao akan kondisi penyaluran bensin yang mengalami kendala akibat cuaca buruk ini.

“Memang dua hal utama yang menjadi permasalah kelangkaan BBM di Rote Ndao. Yang pertama kuota bensin yang sudah tidak mencukupi lagi dengan kebutuhan riil masyarakat Rote Ndao dan yang kedua adalah kondisi cuaca yang tidak bersahabat seperti saat ini. Tapi mau bagaimana lagi....kami sudah mengusulkan ke Pertamina Kupang tetapi belum ada jawaban,” kata Suwongto yang mengaku sedang berada di Surabaya.



ASDP Sudah Tiga Hari Terhenti

Sudah tiga hari, sejak Minggu (9/1), penyeberangan ASDP ke pelabuhan Pantai Baru, Rote Ndao terhenti akibat angin kencang disertai hujan dan tingginya gelombang laut di selat Pukuafu.

Informasi yang dihimpun menyatakan, hari Minggu (9/1) siang, kapal fery milik ASDP sempat berlayar menuju pelabuhan Pantai Baru. Namun saat sampai di selat Pukuafu, kapal tak bisa melanjutkan perjalanan karena gelombang laut yang tinggi, dan terpaksa kembali ke Pelabuhan Bolok-Kupang. Sedangkan kapal cepat Bahari Express yang biasanya mengangkut penumpang dari Pelabuhan tenau Kupang menuju Pelabuhan Ba’a terpaksa masuk ke pelabuhan Papela, Rote Timur. Selanjutnya pelayaran Bahari Express Senin (10/1) dibatalkan karena tidak mendapat ijin dari pihak Administratur Pelabuhan (Adpel) Tenau-Kupang.

Kepala Perwakilan ASDP Pantai Baru, Yohanes Yan yang dihubungi melalui telepon genggamnya, Selasa (11/1) siang, membenarkan, kapal fery milik PT ASDP sempat berlayar pada hari Minggu (9/1/2011) siang, namun kemudian kembali ke Pelabuhan Bolok-Kupang karena tidak bisa menyebrang di selat Pukuafu yang gelombangnya cukup tinggi.

“Sejak saat Mingu (9/1) hingga Selasa (11/1) hari ini, kapal ASDP belum bisa berlayar karena cuaca masih belum memungkinkan,” kata Yohanes Yan di balik telepon genggamnya.

Menurut dia, apabila kondisi cuaca sudah kembali membaik, pelayaran ASDP jurusan Kupang-Pantai Baru seperti biasa dilakukan. Pihak manajemen PT ASDP tentu akan memperhatikan informasi perkembangan cuaca dari pihak Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Kupang.

“Kami dan tentuanya semua masyarakat Rote tentu berharap cuaca bisa kembali normal supaya pelayaran bisa berjalan seperti biasa,” kata dia.

Sementara pantauan di Kota Ba’a dan sekitarnya sejak sabtu (8/1) lalu, terjadi hujan disertai angin kencang. Di dermaga Ba’a, permukaan air laut naik dan ombak di pantai Ba’a cukup besar dan bisa terdengar apabila sedang melewati depan bekas Rujab Bupati dan jalan sepanjang Pabean. Aktifitas warga terganggu akibat hujan lebat. (fj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar